Kamis, 28 Oktober 2010

JENAZAH MBAH MARIJAN DIMAKAMKAN HARI INI

JENAZAH MBAH MARIJAN DIMAKAMKAN HARI INI. Almarhum Juru Kunci Mbah Marijan hari ini (28/10) dimakamkan di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta pada pukul 10.00 WIB. Sebelumnya, jenazah Almarhum dishalatkan di dua masjid yaitu di Masjid As Syifa RSUP Dr Sardjito dengan sholat ghoib  dan di Masjid Baitul Kahar Universitas Islam Indonesia.


Keluarga Mbah Marijan yang hadir dalam sholat tersebut antara lain, isteri Mbah Marijan,  Ny.Ponirah serta anak-anaknya (Pangut, Asih, Widodo, Lasti dan Sulami).

Usai shalat  Ponirah sempat mengatakan pada wartawan bahwa dirinya dan keluarganya sudah ikhlas. ''Kula sampun ikhlas'' (saya sudah ikhlas), tutur dia dengan suara lirih. Setelah dilakukan serah terima jenazah, jenazah Mbah Marijan bersama adik Mbah Marijan Udi atau Mbah Hadi dan keponakan Mbah Marijan Narudi (anak dari Mbah Hadi) bersama koban lainnya diberangkatkan bersama-sama.
 
Mbah Marijan meninggal bersama 28 warga lainnya dalam korban awan panas Gunung Merapi “wedhus gombel” yang menerjang Dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, DI Yogyakarta pada Selasa 26 Oktober 2010 petang.

Sebenarnya sebelum kejadian tersebut datang, Mbah Marijan telah dibujuk sejumlah pihak untuk segera turun (meninggalkan Gunung Merapi) untuk menyelamatkan diri, namun karena merasa bertanggung jawab terhadap “JABATAN” sebagai juru kuncen membuat Mbah Marijan tetap bertahan.

"Saya masih betah tinggal di tempat ini. Jika saya pergi mengungsi, lalu siapa yang mengurus tempat ini," kata pria yang menyandang juru kunci Gunung Merapi sejak 1982 di kediamannya, Senin (25/10).

Namun demikian, Mbah Maridjan meminta warga menuruti imbauan pemerintah untuk mengungsi dan memohon keselamatan pada Tuhan agar tidak terjadi yang sesuatu yang tidak diinginkan jika Merapi benar-benar meletus.



"Saya minta warga untuk menuruti perintah dari pemerintah dan memanjatkan doa kepada Tuhan agar diberi keselamatan dan Merapi tidak 'batuk'," kata pria yang memiliki tiga anak itu.


PENULIS MENGUCAPKAN SELAMAT JALAN MBAH MARIJAN.

1 komentar: